Gunung Bromo merupakan salah satu icon pariwisata di Indonesia. Setiap hari Bromo ramai di kunjungi baik wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. da banyak spot menarik yang bisa dikunjungi di Bromo, Mulai dari Sunrise Bromo, view/Pemandangan Bromo, Area Lautan pasir Bromo, Padang Savana/Bukit Teletubbies, dan lain-lain. Untuk menikmati keindahan Gunung Bromo, Pengunjung diwajibkan menggunakan Jeep Bromo, karena jalan yang terjal, serta melewati lautan pasir.
Gunung Bromo merupakan gunung vulkanik masih aktif sampai saat ini. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan air laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Di tengah-tengah gunung Bromo terdapat kawah yang berbentuk seperti sumur dan mengeluarkan asap vulkanik. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo.
Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha. Di kawasan ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya ±6290 ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya antara 200-700 meter. Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, daerah Tengger merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai cagar alam dan hutan wisata. Kawasan hutan ini berfungsi sebagai hutan lindung dan hutan produksi. Melihat berbagai fungsi tersebut, Kongres Taman Nasional Sedunia mengukuhkan kawasan Bromo Tengger Semeru sebagai taman nasional dalam pertemuan yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, pada tanggal 14 Oktober 1982 atas pertimbangan alam dan lingkungannya yang perlu dilindungi serta bermacam-macam potensi tradisional kuno yang perlu terus dikembangkan. Pada tanggal 12 November 1992, pemerintah Indonesia meresmikan kawasan Bromo Tengger Semeru menjadi taman nasional.